Senin, 08 Februari 2010

"Silat Pangian Tradisonal rantau Batang Hari Dharmasraya perlu di lestarikan"



Kabupaten Dharmasraya memiliki ke “unikan secara demokratis dan pontensi budaya serta olah raga tradisonal perlu dikembangkan serta di lestarikan untuk masa yang akan datang”demikan di sampaikan oleh Driktur PT Semen Padang Drs Endang Irzal .MBA pada acara ulang tahun  109 tahun silat pangian rantau Batang Hari di jorong Ranah Sunngai Dareh,Kenegarian Sungai Dareh,Kecematan Pulau Punjung kabupaten Dharmasraya.Yang di ikuti oleh pesilat yang datang dari daerah tetangga seperti Teluk kuantan,jambi serta daerah kabupaten tetangga serti kabupaten Sijunjung.
Drektur PT Semen Padang Drs Endang Irzal .MBA di hadapan ratusan pesilat serta masyarakat yang merayahkan ulang tahun silat pangian rantau Batang Hari yang ke 109 tahun tersebut  mengatakan “Saya terasa terhormat atas dapat terima menjadi anggota 1001” yang artinya saya bersama anggota yang lain memajukan budaya kita yang tidak lepas dari unsur masyarakat kabupaten Dharmasraya pada umumnya.
Unsur unsur budaya silat pangian ini tidak bertentangan dengan nilai nilai agama islam,secara nasional sangat di pahami oleh masyarakat,”silat adalah olahraga dan silat adalah olah jiwa,maka dari itu silat tidak terlepas dari silaturami serta persudaraan. Kabupaten Dharmasraya merupakan daerah yang sangat demokratis berbagai suku serta adat namun tali persaudaraan sangat tinggi untuk membangun Dharmasraya ini.
Kabupaten Dharmasraya memiliki lahan pertanian,serta perkebunan yang sangat subur yang terluas di Sumatera Barat,serta memiliki pontensi untuk di kembangkan ke depan secara bersama sama.Ungkap Endang Irzal,saya sangat kagum serta luar biasa terhadap silat pangian rantau Batang Hari yang di kabupaten Dharmasraya ini dengan adanya silat pangian rantau Batang Hari merupakan membentuk karakter manusia yang harus jujur dan silat pangian harus kita kembangkan serta dilestarikan bukan saja di kabupaten Dharmasraya tetapi harus di kembangkan juga  kabupaten yang lainnya  di Sumatera Barat ini.        
Sementara itu Bupati Dharmasraya H. Marlon Martua Dt. Rangkayo Mulieh mengatakan pemerintah daerah di sektor seni dan budaya telah melakukan langka langka antara lain membangkitkan kebali nilai nilai budaya yang tumbuh dan berkembang di lingkungan masyarakat nagari di samping itu juga,pemerintah kabupaten menggali nilai nilai sejarah yang ada di daerah Kabupaten Dharmasraya ini  apa lagi kita mengenal tetang kerajaan Dharmasraya yang tumbuh dan berkembang semenjak abad 14 mahsehi.Dengan demikian dapat kita pahammi bawah Dharmasraya mempunyai sejarah yang cukup panjang serta mempunyai pengaruh terhadap pola hidup masyarakat Kabupaten Dharmasraya.
Sejarah Dharmasraya demikan telah menjadi kebanggaan oleh masyarakat kabupaten Dharmasraya yang tak kalah pentingnya adalah nilai-nilai sejarah tersebut telah memberikan motifasi kepada kita semua untuk memberikan karya nyata yang bermanfaat untuk daerah kabupaten Dharmasraya pada umumnya.”Terdapat sebuah kecendrungan tengah masyarakat nilai- nilai budaya lama yang dahulunya menjadi kebangkaan oleh masyarakat kita saat telah dinyatakan usang dan kono”.Serta tidak memberikan kemajuan pada generasi muda.

Kondisi semakin nyata  sebagai akibat tingkat kemajuan teknologi dan informasi sehingga mengakibatkan budaya lokal yang tumbuh ditengah masyarakat semakin terkikis dalam kehidupan saat ini.Hal peting lainya di masa dahulu pengambilan keputusan juga di lakukan secara bersama – sama yang tercemin pula dalam muhfakat

"Penyakit Masyarakat (Pekat) terus di berantas oleh SAT POL PP Dharmasraya"

     Tempat-tempat yang disinyalir sebagai tempat untuk berbuat maksiat selalu menjadi Target Operasional (TO) POl PP, dipastikan setiap kali dilakukan penertiban terhadap pekat, selalu didapat Barang Bukti (BB) entah itu pasangan mesum, PSK dan lainnya.Seperti penertiban yang dilakukan pada Sabtu (6/2) sekitar pukul 01.30 WIB Pol PP berhasil menggiring tujuh orang pelaku pekat di dua hotel masing-masing hotel atau penginapan yang berada di Kabupaten Dharmasraya. “Dua pasang atau empat orang diantaranya merupakan pasangan mesum masing-masing LKN (47) alamat Kayu Aro dengan WA ( 28) Solsel dan MS (37) Abai Siat dengan SR (23) Cirebon, ke dua pasang mesum tersebut berjanji akan segera menikah dan perjanjian itu dibuat ditas segel dan diketahui pihak keluarga masing-masing. Sementara , dua orang PSK adalah SW (24) Sukabumi dan HA (20) Ciputat sedang berada dalam kamar, menunggul aki-laki hidung belang. Berdasarkan pengakuan yang bersangkutan mereka sudah menjadi PSK antara delapan bulan hingga satu tahun dengan bayaran berkisar 700 ribu. Ke dua PSK tersebut kita titipkan di Panti Rehabilitasi Andam Dewi untuk dibina lebih lanjut,”urai Kepala Kantor Sat Pol PP dharmasraya Olkawendi didampingi
 yang memimpin langsung penertiban Pekat  tersebut dengan melibatkan puluhan anggota Pol PP.
Menurut Olkawendi, penertiban pada tengah malam tersebut membuat pasangan mesum kelabakan dan berhamburan untuk menyelamatkan diri, pada saat anggota datang, mereka sibuk merapikan pakaian masing-masing, sementara dua orang PSK yang sedang dalam kamar, terpaksa dikeluarkan dari jendela. Karena pemilik hotel berdalih, pintu kamar tidak bisa dibuka dengan alasan kunci kamar hilang.
Dalam tiga bulan terakhir, puluhan PSK sudah dikirim ke Andam Dewi.”Sebahagian besar penghuni Andam Dewi berasal dari Dharmasraya, kita sangat sesalkan sekali hal ini, sekedar diketahui, PSK yang kita amankan tersebut, bukan merupakan penduduk Dharmasraya, namun penduduk luar Dharmasraya yang menjadikan Dharmasraya sebagai daerah transaksi seks. Untuk itu kita akan terus dan intens melakukan penertiban Pekat sehingga angka prostitusi bis ditekan dan PSK yang berniat “Hijrah”ke Dharmasraya berfikir seribukali untuk bertransaksi di sini tegas Olkawendi

"Badan Musyawarah (Banmus) Nagari sebagai bahagian dari Pemerintah Nagari (Pemnag) merupakan mitra Wali Nagari "

Berkaitan dengan Perda Kabuapten Dharmasaya nomor 2 tahun 2008 tentang Pemnag, khususnya pasal 92 telah memperjelas wewenang Banmus Nagari antara lain, membahas rancangan peraruran NAgari bersama Wali Nagari, mengusulakn pengangkatan dan pemberhentian Wali Nagari, membentuk panitia pemilihan Nagari, menggali, menampun, menghimpun dan merumuskan dan menyalurkan aspirasi masyarakat dan lainnya.

“Fungsi dan wewenang tersebut makin mempertegas dan memperjelas bahwa keberadaan Banmus sangatlah penting dan memiliki peran yang sangat strategis dalam melaksanakan pemerintahan, melaksanakan pembangunan Nagari dan memberdayakan masyarakat terutama dalam memahami keberadaan masyarakat dalam tata kelola pemerintahan,” tegas Bupati Dharmasraya H Marlon Martua ketika melantik Banmus Nagari Siguntur Kecamatan Sitiung.

Dalam kegiatan tersebut Bupati sekaligus meresmikan SMPN 7 Sitiung serta pengukuhan Lembaga Kerapatan Adat Nagari Siguntur serta gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).

Keterbatasan perangkat Nagari ucap Marlon, baik kuantitas maupun kualitas tidak dapat dijadikan alas an untuk tidak menjalankan tugas pemerintahan dengan sebaik-baiknya.Kualitas pemberdayaan Nagariakan menjadi perhatian bersama dan akan terus diupayakan secara berkesinambungan dan berkelanjutan. Disamping itu kepada anggota Banmus agar mempelajari dan memahami peraturan Perundang-Undangan yang berlaku sehingga segala permasalahan yang muncul dimasyarakat dapat dtempatkan sesuai aturan yang berlaku.

Disamping itu anggota Banmus agar lebih memperhatikan keberadaan pemangku adat beserta system nilai kekerabatan yang berlaku di Nagari masing-masing, melalui pemberdayaan fungsi dan peran pemangku adat yang secara berama-sama harus diujudkan dalam bentuk memakai tata nilai dan system kekerabatan adat Minangkabau.

Bupati Dharmasraya H. Marlon Martua meresmikan Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Sitiung

Bupati Marlon dalam arahannya menyatakan, dengan diresmikannya SMP Negeri 7 Sitiung ini pendidikan di Kabupaten Dharmasraya akan lebih maju dan mampu berprestasi ketingkat Propinsi maupun Nasional.

“Dengan di resmikannya SMP Negeri 7 ini, hendaknya menjadi motifasi perkembangan dunia pendidikan di Kabupaten Dharmasraya, menginggat pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam pembangunan Daerah, untuk itu keberadaan sekolah-sekolah sangat penting dalam kemajuan suatu daerah” tegas Marlon

Bupati juga memaparkan kepada seluruh murid-murid SMP Negeri 7 sitiung betapa pentingnya pendidikan itu, kalu kita ingin menggapai cita-cita yang tinggi, misalnya pingin menjadi pejabat. Hal yang sangat diperlukan yakni pendidikan yang lebih tinggi.

“kita harus ingat bahwa sekolah itu bukan semata-mata mencari ijazah , akan tetapi sekolah itu mencari ilmu pengetahuan. Untuk itu kepada seluruh anak-anak agar terus meningkatkan kreatifitas dan jangan pernah menyerah dalam menuntut ilmu”Tegas Marlon Martua DT Rangkayo mulieh

Lebih lanjut marlon mengatakan, meskipun keberadaan SMP negeri 7 ini baru, bukan berarti tidak bisa berprestasi, bahkan dengan adanya sekolah ini para siswa-siswa bisa berprestasi dan bersaing dengan SMP lainnya yang lebih maju dalam mencapai prestasi yang lebih tinggi.

Acara yang berlangsung sederhana ini di hadiri oleh SKPD Pemerintah Kabupaten Dharmasraya dan di ikuti oleh seluruh Siswa-Siswi SMP Negeri 7 Sitiung, Majelis Guru dan warga setempat

Penyerahan bibit sawit unggul yang diserahkan langsung oleh Bupati Dharmasraya H. Marlon Martua kepada Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) yang berada di Kabupaten Dharmasraya

Pemerintah Kabupaten Dharmasraya terus meningkatkan mutu hasil perkebunan dengan cara memberikan Bibit sawit unggul unggul kepada para petani di Jorong Tri Mulya Kecamatan Sungai Rumbai .Penyerahan bibit sawit unggul bersubsidi ini diserahkan langsung oleh Bupati Dharmasraya H. Marlon Martua kepada Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) yang berasal dari beberapa Kecamatan yang ada di Kabupaten Dharmasraya

Bupati Marlon Martua pada sambutannya menyatakan, bahwa faktor yang paling penting dalam peningkatan pendapatan petani untuk masa yang akan datang adalah memperbaiki cara budidaya tanaman, terutama penggunaan bibit unggul bermutu sehingga produksi dan pendapatan petani bisa di tingkatkan.

“untuk masa yang akan datang kita tidak akan membanggakan luas tanam yang luas tetapi produksi rendah, kita akan bangga bila berkebun sesuai dengan kemampuan dengan produksi yang optimal” ujar Marlon Dt Rangkayo Mulieh

Lanjut Bupati, Bibit Sawit Unggul bermutu tinggi merupakan salah satu kunci keberhasilan usaha perkebunan, tentunya di barengi dengan perawatan dan pemeliharaan yang sesuai petunjuk yang telah diberikan oleh pembina dan pengawas dari Dinas Perkebunan Kabupaten Dharmasraya

Di akhir sambutannya H. Marlon Martua berharap dengan adanya pembagian bibit Sawit unggul ini hasil dari perkebunan sawit di Kabupaten Dharmasraya akan lebih meningkat, dan kepada seluruh Instansi terkait agar terus membina dan menggawasi para petani untuk lebih memahami cara mengembangkan perkebunan sawit ini.

Hadir pada acara penyerahan bibit sawit unggul bersubsidi yakni Staf Ahli, Asisten, Kepala SKPD Pemerintah Kabupaten Dharmasraya, Camat dan masyarakat setempat

"Anggaran Untuk PILKADA Kabupaten Dharmasraya di sepakati Rp.10,9 Miliar"

Rapat Banggar DPRD Kabupaten Dharmasraya bersama dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan KPU yang berlangsung di Hotel Pusako Bukit Tinggi hari Sabtu tanggal 6 Februari 2010 telah menyepakati anggaran Pilkada sebesar 10. 900.000.000,-
Anggaran Pilkada yang disepakati dalam rapat yang berjalan dalam suasana penuh rasa kekeluargaan dan dipimpin oleh Ketua Banggar DPRD Ir. Adi Gunawan, MM. itu terdiri dari anggaran pilkada tahap pertama sebesar 8.400.000.000. dan anggaran tahap kedua sebesar 2.500.000.000.
Ir. Adi Gunawan, MM. Ketua Banggar yang juga Wakil Ketua DPRD Kabupaten Dharmasraya menandaskan, kendatipun kondisi keuangan Daerah mengalami depisit tahun ini, Banggar DPRD menyadari bahwa sesuai dengan tuntutan undang-undang pelaksanaan Pemilu Kada dan Wakada tahun 2010 harus dapat berjalan dengan sukses dan berkwalitas serta dapat memilih pemimpin daerah yang betul-betul sesuai dengan yang dikehendaki masyarakat, untuk itu pelaksanaan Pilkada harus didukung sepenuhnya melalui anggaran yang dibutuhkan oleh KPU sebagai lembaga penyelenggara Pemilu.
Ketua KPU Kabupaten Dharmasraya Chairul Amri Datuak Paduko Segar menyampaikan bahwa kendatipun kesepakati anggaran sebesar 10,9 Milyar tersebut masih kurang dari yang kami ajukan sebesar 12,6 M, namun kami sangat berterima kasih kepada Pemda, dan kami akan berusaha untuk dapat memanfaatkan anggaran tersebut dengan sebaik-baiknya, sehingga pilkada akan dapat bejalan dengan lancer, sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Menurut Sekretaris KPU Dharmasraya Syahril, SH. Setelah terwujudnya kesepakatan besaran anggaran pilkada tahun 2010 tersebut, akan dilanjutkan dengan kegiatan penanda tanganan MOU antara oleh Bupati H. Marlon Martua dengan Ketua KPU Chairul Amri Datuak paduko Segar, serta penanda tanganan Naskah pemberitan Hibah oleh Kepala DPPKA Sri Ynaini, SE, MM. dengan Sekretaris KPU yang direncanakan akan dilaksanakan secara serentak dengan Kab/Kota lain dan Gubernur di Padang beberapa hari yang akan datang